Suara Perempuan Indonesia Untuk Demokasi yang Damai

Sumber Foto: https://www.matamatapolitik.com/islam-dan-demokrasi-apa-yang-dunia-arab-bisa-pelajari-dari-indonesia/

Kami perempuan Indonesia sebagai warga negara sekaligus ibu, isteri, kakak, saudara, dan anak mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk ikut serta menghadirkan Pemilihan Umum yang damai, bersih, tertib dan bermartabat demi masa depan bangsa yang lebih baik. Mari kita laksanakan tanggung jawab merawat Indonesia dengan menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani masing-masing pada tanggal 9 Juli 2014. Pada momen bersejarah ini, setiap anak bangsa punya peran penting untuk membebaskan diri dan seluruh negeri ini dari praktik-praktik curang, ancaman takut dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan di kubu mana pun.

Kami menghimbau segenap penyelenggara pemilu- KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan- untuk memastikan proses pemilihan yang akuntabel. Kami juga menghimbau aparat keamanan dan ketertiban agar memberikan rasa aman yang nyata bagi setiap warga negara yang besok menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih dan dipilih.

Sebagai rakyat Indonesia, mari kita rawat demokrasi yang sedang bertumbuh kembang di tanah air. Kita perlu meningkatkan ketahanan masyarakat dalam membangun dan memelihara perdamaian, terutama dengan bersama-sama, secara tenang dan tanpa kekerasan menghadapi ancaman keamanan terkait penyelenggaraan Pemilu. Lalu, mari kita hormati hasil pemilihan presiden sebagai perwujudan kehendak rakyat.

Bersama-sama kita bisa menjaga perdamaian untuk meneguhkan capaian yang telah kita peroleh sejak proses demokratisasi dimulai 16 tahun yang lalu. Jikapun ada perbedaan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan ke depan, mari kita gunakan cara-cara konstitusional untuk menyelesaikannya.

Masih begitu banyak tantangan bangsa Indonesia ke depan. Pasca Pemilu 2014 kita perlu bahumembahu untuk dapat membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua dan untuk terus ikut menciptakan perdamaian dunia.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati bangsa ini.

Jakarta, 8 Juli 2014

Perempuan Indonesia Untuk Demokrasi yang Damai
Adhe Emi ALIMAT Alvi, Rumpun Tjoet Njak Dien, Jogjakarta Andy Yentriyani, Komnas Perempuan Ani Soetjipto, jakarta Anik Wusari, Indonesia untuk Kemanusiaan, Jakarta Asriyanti, Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (HAPSARI), Sumatera Utara Astari Rasyid, perupa, Jakarta Astrid Wiratna, Savy Amira, Surabaya, Jawa Timur Astuti Supraptini, Savy Amira, Surabaya, Jawa Timur Azriana, Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan, Aceh Badriyah Fayumi, pengasuh Pesantren Mahasinah Baihajar Tualeka, Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak-LAPPAN, Ambon Carla Bianpoen Dewi Candraningrum, Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Jakarta Dewi Tjakrawinata /Aliansi Pelangi Antar Bangsa Dolorosa Sinaga, pematung, Jakarta Estu Rakhmi Fanani Eva Khofifah, Banda Aceh Evie Douren Evie Permata Sari, SAPA Indonesia, Jakarta Fatmawati Sulolipu, Koor Bidang Gender Pokja PNPM Perdesaan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Firziana Roosnaleli Galuh Wandita, Asia Justice and Rights, Bali Henny Supolo, pendidik Hermien Kleden Indraswari, Jawa Barat I Gusti Agung Ayu Ratih, sejarawan Irma, Aceh Women Peace Foundation (AWPF), Aceh Ita Fatia Nadia, pendiri Komnas Perempuan Kamala Chandrakirana, pendiri Komnas Perempuan Karlina Supelli, dosen STF Driyarkara, Jakarta Pdt. Lily Danes, Komnas Perempuan, Jakarta LBH APIK Bali Linda Christanty, penulis, Jakarta Listyowati, Kalyanamitra, Jakarta Lucia Erni, Organisasi Forum Kerjasama (FOKER) LSM Papua Maria Ulfah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Masruchah, Komnas Perempuan Melly Setyawati Mirawati, Institute Hak Asasi Perempuan (IHAP), Jogjakarta Myra Diarsi, Nancy Purmiasa, Gazira, Ambon, Maluku Nani Nurrachman Sutojo, dosen Unika Atmajaya, Jakarta Nia Sjarifuddin- Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Niken Puruhita Nina Nurmila, UIN Bandung Ninik Rahayu, Komnas Perempuan Nissa WargadipuraPesantren Ekologi Ath Thaariq Garut Norma Susanti R.M. Aceh Nuning Suryatiningsih, CIQAL, Jawa Tengah Nur Rofiah, Jakarta Nurlaili, Jakarta Nursiti, Balai syura ureung inong aceh Nurul, Sapda, Jogjakarta Palupu Pusporini, WCC Jombang R. Valentina Sagala, Institut Perempuan, Bandung Rahmi, FPMP, Makassar, Sulawesi Selatan Ratna Fitriani, Indonesia Untuk Kemanusiaan, Jakarta Restri Rahmawati Ratna Wati, Lembaga pemberdayaan perempuan (LPP) BONE, Sulawesi Selatan Rosmina Sain, LBH Apik Makasar, Sulaweis Selatan Ruby Khofifah, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Salma Masri, Lembaga Kemanusiaan untuk Perempuan dan Anak Sulawesi Tengah (LKPAS) Samsidar, Aceh Sahabat Perempuan-Magelang Saparinah Sadli, pendiri Komnas Perempuan Saraswati Dewi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok Saur Tiur Situmorang Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) Sinta Nuriyah Wahid, pendiri Puan Amal Hayati Sjamsiah Achmad, anggota komisi CEDAW (2001-04) Sri Mulyati, Komunitas Bale Istri dan Bale Remaja, Sapa Institut, Jawa Barat. Sri Nurherwati, Yayasan Sukma, Jawa Tengah Siti mazdafiah- Kelompok studi gender dan Suharti, Rifka Annisa Women Cricis Center, Jogjakarta Sulistyowati Irianto, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia Sutiyem, Aliansi Perempuan Merangin (APM), Jambi Pdt. Sylvana Apituley, Komnas Perempuan Tati Krisnawaty, gurusekolah pertanian organik, Karawang Titi Sumbung Triwijati, Savy Amira, Surabaya, Jawa Timur Uchicowati Fauzia, Ukke R. Kosasih, Indonesia untuk Kemanusiaan, Jakarta UPIPA GOW Wonosobo Veronika Waty Tjakra, Perempuan Indonesia Tionghoa, Jakarta Yohanna Wardhani Yayasan Padi Kapas (YPK) Dompu-NTB Yuni Warlif Yuniyanti Chuzaifah,Komnas Perempuan, Jakarta

Yustin, Lambu Ina, Muna, Sulawesi Tengah Yurra Maurice Yuyun Wahyuningrum, Senior Advisor on ASEAN and Human Rights, HRWG, Jakarta Zumrotin K. Susilo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *